Sejak berusia 11 tahun, Syekh Muhammad Matwali asy-Sya'rawi telah lancar menghafalkan Alquran. Perjalanan hayatnya sebagai seorang mubaligh pun berlangsung mulus. Pada masa dewasanya, orang-orang menggelarinya sebagai Imam ad-Du'at atau "pemimpin para dai.". Keturunan Ali bin Abi Thalib ini pun sempat berkiprah di pemerintahan.
Syeikh Mutawalli asy-Sya'rawi kemudian menuturkan sebuah hadis: Ketika jenazah orang Yahudi melewati Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, beliau meneteskan air mata. Orang-orang bertanya, "Duh, Kanjeng Nabi, gerangan apa yang membuat engkau menangis?" Rasulullah saw menjawab, "Aku telah membiarkan satu nyawa masuk neraka."
.